Sejarah SMA 2 KUDUS



23 Anniversary SMADA Kudus
SMAN 2 KUDUS merupakan sekolah yang dahulu sebagai pendidikan guru atau SPG yang berlokasi di jalan Ganesha Kelurahan Purwosari Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. SPG tersebut telah menghasilkan lulusan sebagai tenaga pengajar atau seperti lulusan universitas keguruan. SPG tersindiri hanya berlangsung selama beberapa tahun. Dahulu tempat SMA 2 KUDUS ini bukan sebersar pada masa ini, bangunan kantor guru tersebut merupakan bangunan yang dahulu kala tempat itu sebagai halaman yang terdapat patung hasil kerajinan anak SPG.
Setelah keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia nomor 0519/O/1991 tanggal 5 September 1991, SPG resmi dibubarkan dan diubah nama menjadi SMAN 4 KUDUS. Hal tersebut dikarenakan pemerintah menerapkan kebijakan bahwa lulusan setingkat SMA tidak boleh menjadi guru atau pengajar dan harus melanjutkan ke jenjang lebih tinggi setingkat universitas. Pada periode pertama SMAN 4 KUDUS dipimpin oleh Bapak Drs. Sugeng Ismohandojo sebagai kepala sekolah. Beliau hanya menjabat selama kurun waktu dua tahun. Saat itu sekolah lain sudah menutup pendaftaran, SMAN 4 KUDUS baru membuka pendaftaran bagi peserta didik baru. Banyak juga murid yang mendaftar sebagai siswa SMAN 4 KUDUS sekitar 336 siswa dan terdapat 6 kelas.
Penamaan SMAN 4 Kudus ini adalah sesuai dengan urutan SMA yang berada di Kudus. Kemudian ada kebijakan baru bahwa penamaan SMA diurutkan sesuai dengan kecamatan yang di duduki. Dahulu bahkan sempat menjadi SMAN 1 KUDUS karena letak wilayahnya. Sebelum diubah waktu itu pemilik nama SMAN 1 KUDUS tidak mau nama tersebut diganti dan melakukan protes terhadap  pemerintah. Akibat dari protes itu nama sekolah ini menjadi SMUN 2 KUDUS. Kepemimpinan juga telah digantikan oleh Drs. Pahyono dalam masa jabatan 1993 sampai 2003.
Akhirnya pada tahun 2003 nama SMUN 2 KUDUS berganti menjadi SMAN 2 KUDUS. Pada kala tersebut ada masa dimana tidak ada kepala sekolah, guru ada yang di tugaskan menjadi pejabat sementara yaitu Ali Zuhdi, S.Pd. dan Drs. Basuki Purboyoso. Drs H Soemidjan kemudian diangkat sebagai kepala sekolah (Juni 2004 - Juni 2005). Dan kemudian dilanjutkan oleh Drs. H Su’ad, M.Pd (Juni 2005 -  1 Mei 2006). Program jurusan kala itu terbagi menjadi tiga yaitu IPA, IPS, dan Bahasa. Tetapi program juruan Bahasa kurang peminat sehingga akhirnya jurusan tersebut ditutup.Ada juga sekolah kejar paket C di SMAN 2 KUDUS ini yang merupakan pendidikan diluar sekolah untuk mendapatkan ijazah setingkat SMA.
Pada tahun 2006 jabatan kepala sekolah adalah Drs. M. Zainuri, M.Si sampai 2014. Sejak tahun 2006 Dinas pemuda dan olahraga memberi kepercayaan kepada SMA 2 KUDUS untuk mengembangkan diri menjadi sekolah berwawasan seni dan budaya. SMA 2 Kudus juga telah  ditetapkan sebagai Rintisan Sekolah Kategori mandiri (RSKM/RSSN) oleh Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Manajemen Dikmen Depdiknas.
Simpati masyarakat terhadap SMAN 2 KUDUS sangat besar hal tersebut terbukti ketika banyaknya pendaftar dari tahun ke tahun. Ketika tahun 2011 SMAN 2 KUDUS mengadakan program kelas unggulan yang berisi hanya dua kelas karena sesuai kebijakan pemerintah, tetapi setelah tahun 2013 program unggulan bertambah satu kelas sehingga terdapat tiga kelas program unggulan.
Kemudian pada tahun 2014 jabatan kepala sekolah digantikan oleh Drs. Sri Haryoko yang pada saat itu pernah menjadi guru fisika di SMAN 2 KUDUS ini. Banyak sekali perubahan sistem dan pembanguan dari waktu ke waktu sehingga menciptakan sekolah ini menjadi lebih baik kedepannya.

Comments

Popular posts from this blog

Cerpen Cinta Beda Agama : "Terpisah oleh Pagar Tuhan"

11 Prediksi Futurulogi Masa Depan yang Belum Terjadi

Lirik Lagu Zunea-Zunea