Merosotnya Citra Pasar Tradisonal

           Seiring berkembangnya jaman pasar tradisonal mulai tergerus oleh zaman. Konsumen yang datangpun mulai merosot tajam. Orang-orang lebih memilih pergi ke pasar modern yang memiliki daya tarik tersendiri berupa tempat yang lebih menarik atau bahkan sekalian mencuci mata. Lantas bagaimana nasib pasar tradisional yang tak kunjung ramai oleh konsumen. Banyak strategi yang ditawarkan oleh pengelolaan pasar itu sendiri. Terkhusus pasar kliwon dahulu kala pasar ini hanya diisi oleh para pedagang yang menjual hasil pertanian, awalnya sih lumayan ramai akan tetapi dalam kurun waktu mulai berkurang hari demi hari. 
          Para pengurus pengelolaan pasarpun berunding terkait dengan memikirkan masa depan pasar ini supaya ramai kembali oleh pengunjung. Dari hasil perundingan tersebut ternyata membuahkan hasil dengan menambah sektor pedagang lain supaya pasar ini beda dari yang lainya. Sektor yang ditambahkan yaitu berupa percetekan dengan pelayanan yang lengkap mulai dari segi setting, desain, editing, sampai ke tahap cetak. Upaya ini tentu tidak menghilangkan esensi dari pasar tradisional juga dengan tetap mempertahankan pedagang hasil pertanian. Penentuan pembagian shift dan lokasi diharapkan dapat berjalan dengan baik. Kata salah satu pedagang, penjualan hasil pertanian akan sulit dijalankan bahkan mati jika pedagang hanya menunggu konsumen. Sistem antar produk hasil pertanian lewat sms kemudian diantarkan ke lokasi merupakan penyelamat bagi mereka. 
      Maka dari itu mari kita sebagai generasi penerus bangsa menghidupkan kembali pasar trasdisional yang mulai redup, disana banyak sejuta harapan dari para pedagang dari mencukupi kebutuhan sehari-hari bahkan berkeinginan memberikan pendidikan anaknya sampai sarjana. Tentu harga yang ditawarkan memiliki nilai yang lebih murah dari pasar modern, namun janganlah kita menawar secara berlebihan. Kata salah satu orangpun terkadang kita menindas pedagang kecil dengan menawar semurah mungkin dan memperkaya pedagang besar dengan hati yang bangga ketika membeli produk tersebut. 

Surakarta, 10 April 2019
DianWP

Comments

Popular posts from this blog

Cerpen Cinta Beda Agama : "Terpisah oleh Pagar Tuhan"

11 Prediksi Futurulogi Masa Depan yang Belum Terjadi

Lirik Lagu Zunea-Zunea